Jumat, 07 Oktober 2011

Alpukat, Lezat dan Kaya Manfaat



source : internazionalle.wordpress.com
Alpukat, atau Persea americana ialah tumbuhan penghasil buah meja dengan nama sama. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di dunia.

Pohon, dengan batang mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 hingga 25 cm. Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter. Ukurannya bervariasi dari 7 hingga 20 sentimeter, dengan massa 100 hingga 1000 gram; biji yang besar, 5 hingga 6,4 sentimeter.
Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah apokat berwarna hijau muda dekat kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut.

Konon, nama alpukat atau avokad (dari bahasa Inggris, avocado) berasal dari bahasa Aztek, ahuacatl (dibaca kira-kira "awakatl"). Suku Aztek berada di daerah Amerika Tengah dan Meksiko. Karena itu, buah ini pada awalnya dikenal di daerah tersebut.

Pada saat pasukan Spanyol memasuki wilayah tersebut sekitar awal abad ke-16, berbagai tumbuhan dari daerah ini, termasuk apokat, diperkenalkan kepada penduduk Eropa. Orang pertama yang memperkenalkan buah apokat kepada penduduk Eropa yaitu Martín Fernández de Enciso, salah seorang pemimpin pasukan Spanyol. Dia memperkenalkan buah ini pada tahun 1519 kepada orang-orang Eropa. Pada saat yang sama juga, para pasukan Spanyol yang menjajah Amerika Tengah juga memperkenalkan kakao, jagung, dan kentang kepada masyarakat Eropa. Sejak itulah buah apokat mulai disebar dan dikenal oleh banyak penduduk dunia.
Apokat diperkenalkan ke Indonesia oleh Belanda pada abad ke-19.

Apokat memiliki banyak manfaat. Bijinya digunakan dalam industri pakaian sebagai pewarna yang tidak mudah luntur. Batang pohonnya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Kulit pohonnya digunakan sebagai pewarna warna coklat pada produk dari bahan kulit. Daging buahnya dapat dijadikan hidangan serta menjadi bahan dasar untuk beberapa produk kosmetik dan kecantikan.[1]


source : eemo-esprit.blogspot.com

Manfaat Alpukat

Selain biji dan daunnya dapat digunakan dalam industri pakaian. Kulit pohon alpukat juga dapat digunakan untuk pewarna coklat pada produk yang terbuat dari kulit.  
Sedangkan buahnya, selain dapat disajikan dalam bentuk jus, es campur dan hidangan lainnya, ternyata juga tak kalah manfaatnya dalam bidang kecantikan.  Buah alpukat sering digunakan sebagai masker wajah.  Buah ini dianggap mampu mengencangkan kulit.  Dan buah ini juga bermanfaat untuk perawatan rambut sewaktu creambath.  
Alpukat memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi.  Alpukat setidaknya mengandung 11 vitamin dan 14 mineral yang bermanfaat.  Alpukat kaya akan protein, riboflavin (dikelan sebagai vitamin B2), niasin (vitamin B3), potasium (kalium) dan vitamin C. 
Selain itu alpukat juga mengandung lemak yang tinggi, namun kandungan lemak pada alpukat mirip dengan lemak pada minyak zaitun yang sangat sehat.  Lemak yang dikandung dalam alpukat adalah lemak tak jenuh yang berdampak positif bagi tubuh, itulah sebabnya dalam industri kecantikan alpukat digunakan untuk pembuatan sabun dan alat kosmetik. 
Berikut adalah beberapa zat yang terkandung dalam alpukat :   
Vitamin E dan vitamin A
Vitamin E dikenal sebagai vitamin yang berguna untuk menghaluskan kulit. Campuran vitamin E dan vitamin A sangat berguna untuk perawatan kulit, yang membuat kulit menjadi kenyal, menghilangkan kerut, membuat kulit terlihat muda dan segar. 
Potasium atau Kalium
Potasium yang ada dalam alpukat dapat mengurangi depresi, mencegah pengendapan cairan dalam tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah. 
Lemak tak jenuh
Dalam alpukat ada lemak nabati yang tingi dan tak jenuh.  Lemak ini berguna untuk menurunkan kadar kolesterol darah, yang berarti dapat mencegah penyakit stroke, darah tinggi, kanker atau penyakit jantung.  Lemak tak jenuh pada alpukat juga mudah dicerna tubuh sehingga dapat memberikan hasil maksimal pada tubuh. Lemak tak jenuh juga mengandung zat anti bakteri dan anti jamur. 
Asam Oleat
merupakan antioksidan yang sangat kuta yang dapat menangkap radikal bebas dalam tubuh akibat polusi.  Radikal bebas dalam tubuh akan menimbulkan berbagai macam keluhan kesehatan. 
Vitamin B6 berkhasiat meredakan sindrom pra-haid atau pra-menstruasi (PMS) yang umumnya diderita wanita setiap bulan. 
Zat Besi dan Tembaga yang diperlukan dalam proses regenerasi darah untuk mencegah penyakit anemia. 
Mineral Mangaan dan Seng bermanfaat untuk meredakan tekanan darah tinggi, memantau detak jantung dan menjaga fungsi saraf tetap terjaga. [2]



Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sariawan, melembabkan kulit kuring, kencing batu, sakit kepala; Darah tinggi (Hipertensi), nyeri saraf (neuralgia), nyeri lambung,; Saluran napas membengkak (bronchial swellings), sakit gigi,; Kencing manis (diabetes melitus), menstruasi tidak teratur.;

Pemanfaatan :
Bagaian yang digunakan: Daging buah, daun, biji.
Kegunaan :
Daging buah :
- Sariawan.
- Melembabkan kulit kering.
Daun:
- Kencing batu.
- Darah tinggi, sakit kepala.
- Nyeri syaraf.
- Nyeri lambung.
- Saluran napas membengkak (bronchial swellings).
- Menstruasi tidak teratur.
Biji:
- Sakit gigi.
- Kencing manis.


Pemakaian :
Untuk minum: 3-6 lembar daun.         
Pemakaian Luar:  Daging buah secukupnya dilumatkan, dipakai untuk masker. Daun untuk pemakaian setempat, biji digiling halus menjadi serbuk untuk menghilangkan sakit.

Cara Pemakaian
1. Sariawan:
    Sebuah isi alpokat yang sudah masak diberi 2 sendok makan madu
    murni, diaduk merata lalu dimakan. Lakukan setiap hari sampai
    sembuh.
2. Kencing batu:
    4 lembar daun alpokat, 3 buah rimpang teki, 5 tangkai daun randu,
    setengah biji pinang, 1 buah pala, 3 jari gula enau, dicuci lalu
    direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas.
    Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.
3. Darah tinggi :
    3 lembar daun alpokat dicuci bersih lalu diseduh dengan 1 gelas air
    panas. Setelah dingin diminum sekaligus.
4. Kulit muka kering:
    Buah diambil isinya lalu dilumatkan sampai seperti bubur. Dipakai
    untuk masker, dengan cara memoles muka yang kering. Muka
    dibasuh dengan air setelah lapisan  masker alpokat tersebut
    mengering.
5. Sakit gigi berlubang:
    Lubang pada gigi dimasukkan bubuk biji alpokat.
6. Bengkak karena Peradangan:
    Bubuk dari biji secukupnya ditambah sedikit air sampai menjadi
    adonan seperti bubur, balurkan kebagian tubuh yang sakit.
7. Kencing manis:
    Biji dipanggang di atas api lalu dipotong kecil-kecil dengan golok,
    kemudian digodok dengan air bersih sampai airnya menjadi coklat.
    Saring, minum setelah dingin.
8. Teh dan alpokat baik untuk menghilangkan rasa sakit kepala, nyeri
    lambung, bengkak pada saluran napas, rasa nyeri syaraf (Neuralgia)
    dan datang haid tidak teratur.

Data penelitian:
Daun mempunyai aktivitas antibakteri dan menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus strain A dan B. Staphylococcus albus, Pseudomonas sp., Proteus sp., Escherichea coli dan Bacillus subtilis (E.O. ognulans dan E. Ramstad 1975).
Komposisi :
Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis : Daun: Rasa pahit, kelat. Peluruh kencing. Biji : Anti radang, menghilangkan sakit. KANDUNGAN KIMIA: Buah dan daun mengandung saponin, alkaloida dan flavonoida, Buah juga mengandung tanin dan daun mengandung polifenol, quersetin, gula alkohot persiit.
-------
sumber : 
-------
diselesaikan di Campang Tiga, 07 Oktober 2011, 16:14


Tidak ada komentar:

Posting Komentar