Jumat, 07 Oktober 2011

Keladi Tikus



source : kiathidupsehat.com
Keladi tikus mempunyai nama latin Typhonium flagelliforme (Lodd). Termasuk ke dalam famili tumbuhan Araceae. Tumbuhan ini, telah digunakan oleh penduduk negri tetangga kita, Malaysia, sebagai obat penyakit kanker. 
Hasil penelitian dari berbagai lembaga dan perguruan tinggi di Malaysia dan beberapa negara menunjukkan bahwa sari tanaman keladi tikus dapat menghancurkan sel kanker. Secara umum hasil penelitian menunjukkan efek membunuh/menghambat pertumbuhan sel kanker, menghilangkan efek buruk khemoterapi dan bersifat antivirus dan anti bakteri.
Keladi Tikus mengandung ribosome inacting protein dan antioksidan.  Dalam tubuh ribosome inacting protein berfungsi menghambat pertumbuhan sel kanker, menghancurkan sel kanker tanpa merusak sel-sel sehat disekitarnya serta meredam munculnya sel kanker baru.  Sedangkan antioksidan berfungsi mencegah terjadinya kerusakan gen.
Keladi Tikus juga melakukan detoxifikasi, yaitu pembuangan racun yang telah menumpuk bertahun-tahun dalam tubuh.  Bersamaan dengan itu Keladi Tikus memperkuat sistem pertahanan tubuh.  Dalam proses detoxifikasi inilah untuk sebagian pengguna mengalami reaksi tubuh.
source : bloggerrupiah.blogspot.com
Dalam buku berjudul "Cancer, Yet They Live" karangan Dr Chris K.H Teo - Cancer Care Penang Malaysia, Keladi tikus (baik berupa juice maupun kapsul) sangat membantu penyembuhan kanker leher rahim, payudara, usus besar, nasofaring, pankreas, paru-paru, rectum, lever termasuk hepatitis dan pengerasan hati, tenggorokan, tulang otak, prostat, leukimia, ginjal, limpa, empedu dan lain lain.  
Selain itu Keladi Tikus dapat juga menyembuhkan migren, kelenjar getah bening, wasir, sinusitis, semutan pada tangan dan kaki dan lainnya, serta dapat sebagai pendeteksi penyakit yang sebelumnya tidak diketahui oleh yang bersangkutan.
Pemakaian
Pemakaian Keladi Tikus disarankan berdampingan dengan pengobatan medis seperti kemoterapi dan radioterapi, terutama pada penderita berstadium lanjut.  Agar pertumbuhan kanker yang cepat dapat dikendalikan, karena pada penderita kanker dengan stadium lanjut daya gempur ribosome inacting protein dikhawatirkan tidak dapat menyaingi pertumbuhan sel kanker yang begitu cepat.
Akan tetapi pemakaian Keladi Tikus dan pengobatan kemoterapi - radioterapi, tidak boleh dijalankan dalam waktu bersamaan.  Pemakaian Keladi Tikus harus dihentikan minimal 2 hari sebelum dilakukan kemoterapi - radioterapi mengingat sifat Keladi Tikus yang melakukan detoxifikasi (pembuangan racun).
Waktu terbaik jika akan dilakukan pengobatan secara berdampingan adalah sebaiknya dikonsumsi minimal 2 minggu sebelum pelaksanaan kemoterapi.
Pemakaian Keladi Tikus dalam bentuk segar (juice) dilakukan 3 x sehari @ 50 gram tanaman segar (umbi dan daun).  Sebaiknya  ditumbuk dan langsung diminum, jangan menggunakan alat-alat dari bahan metal yang mudah teroksidasi.  Jangan menyimpan lebih dari 3 jam agar kwalitas juice tidak rusak.  Pada saat mengkonsumsi juice ini, kemungkinan akan timbul rasa gatal.  Untuk menguranginya gunakan gula atau madu, atau pada saat pembuatan juice gunakan air panas.
Tidak dianjurkan mengkonsumsi Keladi Tikus bersamaan dengan jamu-jamu lain selain obat dari dokter.  Keladi Tikus juga tidak boleh dikonsumsi oleh wanita yang sedang hamil dengan usia kandungan dibawah 4 bulan. 


Selain itu makanan-makanan dibawah ini perlu dihindari selama mengkonsumsi Keladi Tikus :
Sayur tauge, sawi putih, kangkung, dan cabai.  
Buah durian, lengkeng, nangka, duku, nanas, dan anggur. 
Udang, kerang, cumi, dan kepiting. 
Daging sapi, kambing, kerbau, dan babi. 
Daging ayam negeri, bebek, kalkun, dan burung. 
Makanan yang dibakar, dipanggang, dan digoreng berulang-ulang. 
Makanan yang diawetkan, termasuk ikan asin dan makanan kaleng. 
Air es, minuman beralkohol, dan soft drink.
------

sebagian artikel dikutip dari : www.naturindonesia.com

------
diselesaikan di Campang Tiga, 07 Oktober 2011, 14:32



Tidak ada komentar:

Posting Komentar